TUGAS AGAMA TENTANG TRADISI POSUO DALAM PANDANGAN ISLAM


TRADISI POSUO DALAM PANDANGAN ISLAM

 

A . TRADISI POSUO DI BUTON


         Upacara Adat Posuo merupakan salah satu upacara adat Provinsi Sulawesi Tenggara tepatnya di daerah Buton. Yang dimaksud Buton secara umum adalah wilayah Sulawesi tenggara meliputi Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Buton Utara. Dalam perkembangan masyarakat Buton, ada 3 jenis Posuo yang kenal dan sampai saat ini upacara tersebut masih berkembang. Pertama, Posuo Wolio, merupakan tradisi Posuo awal yang berkembang dalam masyarakat Buton. Kedua, Posuo Johoro yang berasal dari Johor-Melayu (Malaysia)
        Dalam pandangan islam upacara posuo memiliki nilai-nilai agama islam  yaitu dengan adanya Posuo Arabu yang berkembang setelah Islam masuk ke Buton. Posuo Arabu merupakan hasil modifikasi nilai-nilai Posuo Wolio dengan nilai-nilai ajaran agama Islam. Dalam ilmu ushul fiqih mengatakan “-Takhsiisu Bil Aadat Yajuuz Hatta Layakhruju Mina-L-Millah”. Suatu adat boleh dilakukan terkecuali sudah keluar dari jalur-jalur agama”. Dengan demikian adat posuo di perbolehkan asal  apa yang di lakukan dalam upacara tersebut tidak keluar dari ajaran- ajaran agama islam. Seperti tidak melarang shalat dan lain sebagainya.

        Bagi masyarakat buton upacara posuo mengandung nilai-nilai agama islam sebagai nilai asasi yang  di gunakan untuk menata dan mengatur prilaku kehidupan seseorang,anggota keluarga, dan masyarakat paa umumnya. Adapun nilai-nilai islam dalam posuo adalah sebagai berikut:
     
1.       Nilai etik (akhlak)
Nilai etikah(ahlak )merupakan nilai terpenting dalam agama islam, yaitu bagaimana bertingkah l aku yang baik dalam berbagai aspe kkehidupan, baik itu berhubungan dengan manusia atau pun dengan tuhan. Dalam upacar posuo etika(ahlak) merupakan dasar pokok yang harus dapat mengisi mental anak(peserta posuo) dalam rangka menata dan menjalin perhubungan di dalam hidupnya,baik sesame warga, keluarga, dan terhadap masyarak pada umumnya. Nilai etika (ahlak) ini meliputi: bagaimana bersikap dan berprilaku,berbahasa dan berbicara,bersikap hormat,sabar,tata cara bergaul,bertetangga, dan bermasyarakat.

2.       Nilai estetika (keindahan)
Sebagaimana agama islam menberi perhatian pada etika(akhlak),ia juga sangat memperhatikan (estetika). Islam menganjurkan pada umatnya agar berpenaampilan yang indah dan menyenangkan,tetapi tidak berlebihan. Dalam upacara posuo selain etika(ahklak),keindahan(estetika) juga  ditekankan,khususnya bagi para peserrta posuo yaitu bagaimana berpenampilan fisik yang baik, cantik dan indah.

3.        Nilai kebersamaan
Yaitu brkerja sama,gotong royong,saling bantu membantu, dan tolong menolong antar sesame keluarga baik keluarga yang satu maupun dengan keluarga yang lainnya dalam masyarakat.

4.       Nilai kerukunan
Yaitu menjalin hubungan yang harmonis yang di landasi oleh rasa kasih saying, rasa persaudaraan dan kekeluargaan,keramah  tamahan dan keterbukaan, tenggang rasa, hormat menghormati antar sesame manusia, antar individu, dalam keluaraga ataupun dalam masyarakat.
        Masyarakat buton mengenal adanya tradisi upacara posuo. Posuo yang berarti pingitan yang dikenal sebagai ritual adat yang telah ada sejak zaman kesultanan buton. pelaksanaan Tradisi Upacara Posuo bertujuan sebagai simbol masa transisi atau peralihan status seorang gadis dari remaja (kabuabua) menjadi dewasa (kalambe), serta untuk mempersiapkan mentalnya dalam membina rumah tangga.

Comments