hasil jepretan aku dari sala satu puncak yang ada di desa liya (dok.pribadi)
Wakatobi di Sulawesi Tenggara, identik
dengan diving. Benar saja, Wakatobi memiliki taman laut dengan pesona yang
sudah mendunia. Kecantikan terumbu karang dan ikan-ikannya jangan diragukan. Mau
ke Wakatobi? Inilah caranya.
dok,google
Tujuan utama wisata Wakatobi adalah
menikmati keindahan dan pesona taman lautnya yang terletak di jantung segi tiga
karang dunia. Wakatobi merupakan sebuah gugusan pulau di Provinsi Sulawesi
Tenggara. Keindahannya dikenal traveler mancanegara, sebagai destinasi wisata
untuk menikmati pesona bawah laut.
Wakatobi itu sendiri adalah kependekan
dari nama empat pulau besar, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
Ibukota Kabupaten Wakatobi terletak di Pulau Wangi-wangi dengan ibukota Wanci.
Bagi peminat wisata bawah laut dan
pantai, ada 2 alternatif untuk menuju ke Wakatobi. Pertama melalui laut,
jalurnya adalah Makassar-Kendari- Bau Bau- Wangi wangi (Wanci). Dari Wanci
tersedia transporasi antar pulau menggunakan kapal cepat, kapal kayu atau speed
boat.
Sedangkan melalui udara, dapat ditempuh
dari Jakarta atau Surabaya dengan tujuan Makassar. Perjalanan kemudian
dilanjutan menggunakan penerbangan lanjutan ke Kendari atau Bau Bau. Setelah
itu, Anda akan melanjutkan melalui jalur udara atau kapal cepat, atau kapal
kayu ke Wangi wangi, Kaledupa dan Tomia.
Bila menginap di Wanci, maka banyak
lokasi penyelaman dan snorkling. Spot paling dekat yang bisa dikunjungi adalah
sekitar pelabuhan kapal fery, belakang Hotel Wakatobi, di sekitar Patuno Resort,
Pantai Sousu, atau menyeberang sekitar 30 menit ke karang Pulau Kapota.
dok,google
Untuk Pulau Kaledupa, dapat ditempuh
menggunakan speed boat sekitar 2 jam. Salah satu tempat favorit di dekat pulau
tersebut adalah Pulau Hoga. Di sana Anda dapat menyelam, snorkeling, berenang,
berjemur dan olahraga pantai. Pulau Hoga juga menjadi sentral aktivitas Operation
Wallace sejak tahun 1995.
Di kawasan tersebut terdapat fasilitas
penelitian bawah laut, pendukung kegiatan menyelam dan snorkling. Selain itu,
tersedia homestay yang dikelola oleh masyarakat setempat dengan jumlah sekitar
100 unit. Harga untuk menyewanya adalah Rp 50.000 per orang.
Ingin lebih jauh? Tempat yang menarik
untuk dikunjungi adalah kawasan Pulau Tomia dan Binongko. Jarak tempuhnya
sekitar 5 jam menggunakan transportasi speed boat.
Selain menikmati wisata pantai dan bawah
laut, Wakatobi juga memiliki beberapa destinasi wisata sejarah (benteng), gua
alam, perkampungan suku Bajo, panorama alam (sunset dan sunrise). Kunjungan
terbaik ke Wakatobi adalah di antara bulan Oktober sampai dengan awal Desember
dan bulan April-Juni. Saat itu laut berombak kecil sehingga memudahkan untuk
melakukan perjalanan dan lebih nyaman untuk berenang atau snorkeling.
Untuk tempat menginap, tersedia hotel
kelas melati sampai resor dengan tarif dari Rp 50.000 per orang per malam
sampai Rp 1.750.000 per kamar per malam per kamar. Bahkan, ada resor di Tomia
yang menyediakan paket kamar mencapai harga Rp 75.000.000 per malam.
Untuk merekam keindahan bawah laut, saat
ini tersedia kamera tahan air. Atau, Anda cukup menggunakan kamera biasa dengan
dilengkapi kantong tahan air yang dijual dari harga Rp 50.000, sesuai dengan
jenis dan spesifikasi kamera. Ayo jelajah Wakatobi!



Comments
Post a Comment